Sabtu, 12 Juli 2008

Bukalah Pintu Perubahan

Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan inspirasi perubahan dalam kehidupan adalah firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
Tahukah Anda, siapa Allah? Dia Yang Maha Kuat dan Maha Agung, Dia Yang Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Dengan kebesaran dan keagungan-Nya Dia mempersilahkan kita membuka sendiri pintu-pintu perubahan, memberikan kesempatan kehendak dan perbuatan-Nya (“Dia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum”) kepada kehendak dan perbuatan kita yang lemah (“sehingga mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”).

Apakah yang dimaksud dengan perubahan? Apakah berarti perubahan tindakan dan perilaku?
Mungkin kita bisa mengubah perlakuan terhadap istri dan anak-anak kita. Untuk melakukan perubahan secara berkesinambungan harus dimulai dari dalam diri; mulai dari perubahan prinsip-prinsip dasar dan prilaku yang selama ini salah menjadi benar.
Tuntutan perubahan bukan dalam bentuk perlakuan. Mungkin kita berteriak kepada anak-anak kita, lalu istri kita mengingatkan kita agar tidak berteriak, kemudian kita menghentikannya. Perubahan semacam ini adalah perubahan dalam bentuk posisi dan tindakan lahir. Apakah dengan cara ini yang dimaksud mengubah perlakuan terhadap anak-anak kita?
Yang terpenting bukanlah perubahan dalam bentuk posisi dan tindakan lahir, akan tetapi perubahan yang sesungguhnya adalah perubahan prinsip (konsep). Apakah ketika Umar bin Khattab berubah hanya berubah dalam bentuk (lahir)? Benar, Umar berubah dari bersikap keras terhadap Islam kepada sikap keras (membela) Islam. Ini merupakan perubahan dalam bentuk (lahir) dan perlakuan. Perbedaannya bahwa sebelum mengenal Islam Umar keras dalam kezhaliman, sedangkan setelah masuk ke dalam Islam ia keras dalam memperjuangkan keadilan. Yang kita butuhkan adalah perubahan dari zhalim menjadi adil.
Yang penting bagi suami yang sering pulang terlambat dari tempatnya bekerja bukan tidak mengulanginya lagi. Akan tetapi yang terpenting adalah perasaan cinta, dan kasih sayang terhadap istrinya, bahwa dia menanti kedatangannya dengan setia di rumah. Jika perubahan yang terjadi berupa hal-hal prinsip dan persepsi-persepsi dasar yang bersemayam di dalam diri, maka semua tindakan dan prilakunya akan berubah. Kalau suami merasakan tarikan cinta dan kasih sayang pada istrinya, ia akan berusaha untuk tidak terlambat pulang; ia akan memperlakukan istrinya dengan cara yang lebih segala-galanya.

Mari kita buka pintu perubahan
Kita semua mengendalikan pintu perubadan dari dalam, dan memegang sendiri kuncinya. Tidak mungkin orang lain yang akan membuka pintu kita dari luar, meskipun dengan kemampuan intelektual yang tinggi atau dengan dorongan emosional.
Bukalah pintu perubahan dari dalam diri anda sendiri, sehingga kebiasaan-kebiasaan sukses masuk ke dalam diri anda, dan anda nikmati kesuksesan itu, pada akhirnya anda bisa mengerti makna kebahagiann.
Ketika anda membuka pintu perubahan:
1. Akan terjadi evolusi (pertumbuhan secara perlahan), kemudian ledakan (revolusi) dalam kepribadian dan relasi (hubungan) anda.
2. Kepercayaan diri anda akan meningkat, anda akan memahami jati diri, segenap potensi dan kemampuan anda yang sebenarnya.
3. Anda akan berdiri tegak dengan kemampuan anda sendiri, karena anda hidup dengan kedirian, eksistensi dan nilai yang khusus hanya milik anda. Dengan demikian anda akan merasakan kedamaian dan ketulusan.
4. Ketergantungan anda kepada orang lain akan berkurang, dan perhatian anda kepada pendapat orang lain akan meningkat.
5. Anda akan berhenti membangun kehidupan yang emosional atas kelemahan orang lain.
6. Anda akan mampu membangun hubungan-hubungan baru dan memperbaiki hubungan-hubungan lama.
7. Anda tahu bagaimana mengisi “batery” kehidupan (menghimpun kekuatan dan menmanfaatkannya).
8. Kebiasaan-kebiasaan yang tercecer pada diri anda akan berubah menjadi kebiasaan-kebiasaan yang efektif bagi diri anda.
Semua hal itu melalui peralihan kebiasaan dari ketergantungan menuju kebebasan (kebiasaan-kebiasaan mengatur diri).
Bukalah pintu perubahan, andalah yang memegang kuncinya, agar orang lain masuk ke dalam dunia anda dan bersama mereka anda bisa merajut kerjasama.
Dengan demikian anda akan:
? Mampu membangun hubungan bersama orang lain.
? Mampu memberikan pengaruh kepada orang lain.
? Membangun hubungan yang kokoh dan positif bersama orang lain.
? Merajut kembali hubungan yang telah retak.
? Memperkokoh hubungan yang telah terjalin.
? Memperluas jangkauan hubungan.
Semua hal itu melalui peralihan kebiasaan dari kebebasan menuju kerjasama dan interelasi sosial (kebiasaan-kebiasaan pribadi yang fungsional).
Bukalah pintu perubahan. Angkatlah gundukan tanah yang menutupi jalannya, yaitu dengan jalan pemantapan diri; merubah prilaku-prilaku negatif yang menghalangi kesuksesan menjadi prilaku-prilaku positif yang akan mempersembahkan kenikmatan meraih kesuksesan kepada anda.
Dengan penuh kesabaran, bukalah pintu perubahan. Sesungguhnya apa yang anda dapatkan dengan instan tidak akan memberikan kenikmatan kepada anda, kenikmatan akan anda rasakan setelah anda melalui jerih payah untuk meraihnya.

Ingatlah Selalu

“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Anfâl [8]: 53)


(Disarikan dari buku Mut’atun Najah, [Puncak Kesuksesan], karya DR. Akram Ridha)

Tidak ada komentar: